-->

Friday, February 23, 2018

Menengok Rohingya

Puisi Idwar Anwar

menengok Rohingya dari balik tirai
hitam
pekat
darah mengalir
mengukir sungai-sungai derita
panjang
berliku

orang-orang menyabung nyawa
di atas kapal-kapal kecil dan rapuh
kaki-kaki menyeret langkah
berjalan mengusung derita di atas kepala
menenteng duka perih
mengantar ke tepi tangis

tapi maut tumbuh dimana-mana
di setiap jengkal tanah
di tiap udara yang dihirup
menjalar dari ujung-ujung senjata para pembantai
dan dari pekikan caci maki mulut-mulut penuh belatung

badai telah mengoyak-ngoyak masa lalu
menggiring bau anyir darah
dari nadi-nadi terbakar
dan luka-luka menganga

menengok Rohingya dari tepi kenangan
anak-anak menangis
perempuan-perempuan menjinjing kecemasan
pembataian menjadi potret darah
terpampang di tiap jengkal tanah Rohingya
orang-orang berlarian dirubung ketakutan
menghindar dari maut yang terus mengintai

makassar, 2017

Baca juga: Cahaya-cahaya di Atas Kepala Ibu: Cerpen Idwar Anwar

Baca juga: Perempuan yang Bersujud di Depan Ka’bah: Cerpen Idwar Anwar

Baca juga: Air Mata Ibu: Cerpen Idwar Anwar

Baca juga: Jelang Hari Jadi dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu, Idwar Terbitkan Tiga Buku Tentang Luwu


IDWAR ANWAR, alumni Sastra Universitas Hasanuddin. Ketua Dewan Kesenian Palopo (2005-2015), Sekretaris DPC PDI Perjuangan Palopo (2010-2015). BP Pemilu DPD PDI Perjuangan Sulsel, Badan Kehormatan DPD PDI Perjuangan Sulsel (2015-2020), Sekretaris DPD Banteng Muda Indonesia (BMI) Sulsel (2016-2020), dll.
Sejak mahasiswa aktif menulis di berbagai media, sebagai peneliti, penulis dan editor buku. Beberapa karyanya yang telah terbit antara lain: Zikir (Kumpulan Sajak, 1997), Kado Cinta (Kumpulan Sajak, 2010), Mata Ibu (Sehimpun Cerpen), Kota Tuhan (Kumpulan Cerpen), Ibu, Temani Aku Menyulam Surga (Kumpulan Cerpen, 2002), Ensiklopedi Sejarah Luwu, Ensiklopedi Kebudayaan Luwu, Palopo dalam Spektrum Waktu, La Galigo: Turunnya Manusia Pertama (Novel Jilid 1), La Galigo, Mutiara Tompoq Tikkaq (Novel jilid 2), La Galigo: Lahirnya Kembar Emas (Novel jilid 3), Cerita Rakyat Tana Luwu (Jilid 1), Cerita Rakyat, Nurani Rakyat (Antologi Cerita Rakyat Sulawesi Selatan), Buku Teks Muatan Lokal Sejarah dan Kebudayaan Luwu untuk SD, SMP dan SMA, dll.
Selain itu karyanya juga diterbitkan antara lain dalam buku Melerai Jarak (Antologi Cerpen Bersama) dan Antologi Puisi Bersama, Kata-kata yang Tak Menua, Janji di Bulan Desember, Tentang Yang, dan Kata Harus Dibaca. Nama Idwar juga terdapat dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia yang diterbitkan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia yang terbit Oktober 2017.

0 comment